Diberi Jatah 5 Liter, Jamaah Dilarang Bawa Air Zamzam

Mekkah, 2/12 (MCH)–Setiap jamaah haji Indonesia akan diberi jatah 5 liter air zamzam oleh pihak penerbangan saat tiba di Tanah Air nanti. Karena itu, jamaah dilarang membawa sendiri air zamzam ke dalam pesawat atau memasukkan ke dalam bagasi pesawat yang ditumpangi. “Karena sudah mendapatkan jatah lima liter, kita imbau jamaah agar tidak memasukkan air zamzam ke dalam koper atau bagasi. Sebab, petugas (di Bandara) akan melakukan pemeriksaan dan membongkar koper yang berisi air,” ungkap Wakil Kepala Daerah Kerja (Daker) Mekkah bidang Kedatangan dan Pemulangan Cepi Supriatna kepada wartawan di Mekkah kemarin. Menurut dia, baik pihak Garuda Indonesia maupun Saudi Airlines sudah menyepakati untuk mengangkut air zamzam sebanyak 5 liter bagi setiap jamaah secara cuma-cuma. Dia mengatakan, larangan membawa air zamzam secara sendiri-sendiri diberlakukan dengan alasan untuk keselamatan penerbangan baik maskapai Garuda Indonesia maupun Saudi Airlines. Pemberian jatah air zamzam 5 liter tersebut merupakan bagian dari pelayanan penerbangan kepada jamaah haji Indonesia. “Pembatasan maksimal 5 liter semata-mata karena pertimbangan batas muatan bagasi dalam pesawat. Karena itu, jamaah tak perlu membawa sendiri-sendiri air zamzam ke bagasi pesawat,” katanya. Manajemen Garuda Airways (GA) akan menolak air zamzam yang dibawa jamaah haji Indonesia selain jatah 5 liter air zamzam yang sudah disediakan. “Kami mengutamakan keselamatan penerbangan. Jadi, air zamzam di luar pemberian kami tidak akan ditolerir alias akan kami tolak,” kata Senior General Manager GA untuk Timur Tengah & Eropa Nasrizal di Jeddah. Menurut Nasrizal, kebijakan air zamzam 5 literan bagi jamaah haji Indonesia merupakan hasil rapat koordinasi antara pihak Garuda dengan Konsulat Jenderal (KJRI) Jeddah, Dirjen Penyelenggaraan Haji & Umroh (PHU) Depag RI, Ketua Panitia Penyelenggaraan Ibadah Haji (PPIH) 2008, dan tim pemantau haji Komisi VIII DPR. “Soal 5 liter ini merupakan keputusan bersama melalui rapat kordinasi. Tahun lalu tidak diperbolehkan sama sekali. Karenanya, kami berharap jemaah haji memakluminya dengan pembatasan tersebut,” katanya. (azhar azis)